Berbicara
tentang energi masa depan yang mengarah kepada teknologi ramah lingkungan.
Mengingat energi yang berasal dari fosil (BBM) akan habis dan merupakan bukan
sumber energi yang tidak dapat diperbaharui. Sudah saatnya Indonesia
mengembangkan energi terbarukan seperti menggunakan tenaga surya / matahari,
air dan angin. Oleh karena itu ada suatu konsep teknologi yang mampu memecahkan
masalah tersebut, dan teknologi baru tersebut
bernama Smart Grid atau Jaringan
Cerdas. Kenapa disebut Jaringan Cerdas (Smart Grid) ?, dan apa itu smart grid?.
Smart Grid
adalah suatu konsep jaringan cerdas yang harapkan untuk memenuhi kebutuhan
energi listrik yang di masa sekarang maupun masa mendatang sudah menjadi
kebutuhan primer. Dimana komunikasi terjadi dua arah antara produsen listrik
serta konsumennya telah diimplementasikan menggunakan teknologi analog
bertahun-tahun lamanya dan merupakan teknologi yang menggabungkan bidang
informasi, komunikasi dan tenaga listrik yang bertujuan untuk menghemat atau
efisiensi penggunaan tenaga listrik.
Smart grid
berpotensi menjadi revolusi dalam penghematan energi. Contohnya, dengan
teknologi ini, pengguna rumahan tidak hanya bertindak sebagai konsumen, tetapi
juga bisa sebagai produsen. Teknologi ini masih butuh banyak pengembangan di
sisi bidang informasi, komunikasi serta tenaga listriknya, belum lagi dari sisi
bisnis dan kebijakan pemerintah.
Smart grid
memiliki empat bagian besar, yakni sistem tenaga, kontrol, komunikasi, dan
aplikasi. Selain itu,smart grid juga memiliki pusat penyimpanan energi yang
berfungsi mengantisipasi perubahan beban secara mendadak ataupun fluktuasi pada
pembangkit.
Ini
merupakan sumber energi kelistrikan dengan konsep terintegrasi dan mengurangi
ketergantungan terhadap sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui.
Beberapa sumber energi potensial yang dapat digunakan dalam pengembangan konsep
ini adalah panas matahari dan panas bumi.
Untuk
mengaplikasikan smart grid, jaringan komputer dan komunikasi data memainkan
peranan penting dalam sistem. sistem komunikasi yang digunakan harus memunyai
kecapatan memadai, memiliki dua arah komunikasi, dan terintegrasi secara penuh.
Selain itu, jaringan membutuhkan protocol dan standar sehingga memudahkan dalam
implementasinya. Salah satu keunggulan konsumen yang terhubung dengan smart
grid dapat memilih kapan menggunakan energi listrik saat harganya murah dan
menghentikannya ketika mahal.
Dengan
demikian teknologi ini akan sangat membantu pelanggan untuk hemat penggunaan energi. Jadi dapat dikatakan penyediaan listrik
dengan teknologi smart grid ini identik dengan kebutuhan untuk suatu pergeseran
ke arah paradigma operasional baru, yaitu memantau dan mengelola transmisi dan
distribusi tenaga listrik dari sumber pembangkitan untuk memenuhi perubahan
kebutuhan listrik dari pelanggan.
Apa saja
keuntungan smart grid?
1. Self healing: Istilah self healing,
sebenarnya hanya mengacu pada kemampuan Smart grid untuk mengantisipasi,
mendeteksi dan merespon terhadap masalah atau gangguan yang terjadi pada
sistem. Menggunakan informasi yang dikirim secara realtime oleh sensor-sensor
yang dipasang di seluruh sistem, Smart grid dapat secara cepat bereaksi untuk
mengatasi gangguan yang terjadi.
2. Consumer participation : konsumen lebih
tahu bagaimana cara berhemat listrik dengan pertimbangan informasi real time
tentang keadaan sistem. Lebih jauh lagi, bila pelanggan memiliki panel surya
atau turbin angin, mereka dapat menggunakan sendiri, menyimpan, atau menjual
listrik yang dihasilkan kepada produsen. Hal ini dimungkinkan karena tiap-tiap
rumah sudah terkoneksi ke dalam sistem secara dua arah, sehingga listrik tidak
hanya mengalir dari sistem ke rumah, tapi juga dari rumah ke sistem.
3. High quality power : konsep sistem yang
lebih stabil dimana losses atau rugi-rugi bisa lebih dihindari.
4. Accommodate generation option :
sumber-sumber listrik yang menggunakan energi terbarukan seperti angin, sinar
matahari, dan microhydro dapat masuk ke dalam sistem sehingga pilihan
pembangkitan dan sumber-sumbernya lebih beragam. Hal ini menyebabkan sistem
menjadi lebih andal karena diversifikasi sumber energi listrik yang digunakan
lebih banyak karena dengan konsep ini, memungkinkan konsumen-konsumen
membangkitkan listriknya sendiri dan membayar serta dibayar sesuai dengan
marjin yang terjadi antara pembangkitan dan pemakaian listriknya sendiri.
referensi : sumber 1 , sumber 2