Komponen yg dibutuhkan:
- 3 buah Router-PT
- 3 buah PC (end-device)
- Kabel Serial-DCE
Rangkai jaringan seperti bentuk diatas, 3 buah Router yg masing-masing saling dihubungkan dengan kabel serial-dce. Dan masing-masing router terhubung dengan PC.
Dalam merangkai kabel router-nya pastikan untuk mengingat susunan kabel serialnya sehingga pada saat penyettingan IP router tidak terjadi redudansi/pengulangan IP.
Pada jaringan diatas susunan kabel serialnya adalah:
Router 0:
- Fast Ethernet 0/0 terhubung dengan PC0
- Serial 2/0 terhubung dengan Router1
- Serial 3/0 terhubung dengan Router2
Router 1:
- Fast Ethernet 0/0 terhubung denga PC1
- Serial 2/0 terhubung dengan Router0
- Serial 3/0 terhubung dengan Router2
Router 2:
- Fast Ethernet 0/0 terhubung dengan PC2
- Serial 2/0 terhubung dengan Router1
- Serial 3/0 terhubung dengan Router0
Untuk proses penyettingan IP, dibagi menjadi 2 tahap yaitu:
1. setting PC
karena menggunakan router, maka kelas IP masing-masing PCnya lebih baik dibuat berbeda. PC0 menggunakan IP kelas A (10.1.X.X). PC1 menggunakan IP kelas B (172.16.X.X) dan PC2 menggunakan IP kelas C (192.168.X.X).
berilah masing-masing PC dengan nilai IP sebagai berikut:
No. PC | IP adress | Subnet mask | Default gateway |
PC0 | 10.1.1.2 | 255.0.0.0 | 10.1.1.1 |
PC1 | 172.16.1.2 | 255.255.0.0 | 172.16.1.1 |
PC2 | 192.168.1.2 | 255.255.255.0 | 192.168.1.1 |
- setting router
pada tahap ini penyettingan pun dibagi menjadi 2 tahap lagi yaitu
a. setting IP host router
- klik icon salah satu router, pilih tab CLI
- terdapat “Continue with configuration dialog? [yes/no]: “ lalu ketik “no” lalu enter. Dan “Press RETURN to get started!”, tekan enter lagi.
- Ketik ‘enable’ untuk mengaktifkan kerja router lalu ketik ‘configure terminal’ untuk menyetting router.
- lihat gambar, masing-masing router(misal: router0) terhubung dalam ke 3 buah jaringan (1 terhubung ke PC dan 2 lainnya terhubung ke 2 buah router)
- maka dari itu penyettingan pun dilakukan sebanyk 3 kali
- untuk setting terhadap PC, karena terhubung melalui FastEthernet 0/0 maka dari jendela CLI ketik: ‘interface fastEthernet 0/0’ lalu tekan enter.
- Lalu karena yg dihubungkan adalah router dengan PC, maka masukkan IP Pcnya (misal router0 dengan PC0, maka IP PC0 yg dimaksud)
- Untuk meng-apply terhadap setting tadi, ketik ‘no shutdown’
- Untuk keluar dari koneksi FastEthernet 0/0, ketik ‘exit’.
- selanjutnya untuk koneksi serial 2/0 yg menghubungkan dengan router1.
- Ketik ‘interface serial 2/0’ lau tekan enter.
- Masukkan IP router1, karena IP network yg menghubungkan router0 dan router 1 adalah 202.1.1.0, maka IP router1 misal adalah 202.1.1.2.
- Maka, pada jendela CLI ketik ‘ip address [ip_router] [subnet_mask]’ contoh: ‘ip address 202.1.1.0 255.255.255.0’, lalu tekan enter.
- jika sudah, maka selanjutnya adalah mengartur seberapa cepat transfer data yg akan dilakukan router.
- untuk mellihat daftar speed transfer data pada router, ketik ‘clock rate ?’
- maka akan muncul Speed (bits per second), dari angka terendah yaitu 1200 bps hingga tertinggi yaitu 4000000 bps.
- Jika memlih telalu rendah maka waktu yg dibutuhkan menjadi semakin lama dalam transfaer data, namun jika terlalu transfer speed terlalu tinggi maka data yg ditransfer rawan corrupt. Untuk disarankan memilih tengah-tengahnya misal 9600 bps.
- Maka untuk mengaktifkannnya, ketik ‘clock rate 9600’
- Sama seperti sebelumnya, untuk meng-apply setting, ketik: ‘no shutdown’ dan untuk keluar dari koneksi Serial 2/0 ketik ‘exit’.
- Selanjutnya adalah beralih ke koneksi serial 3/0 yg menghubungkan router0 dengan router2.
- Lakukan perintah yg sama seperti diatas, ketik ‘interface serial 3/0’ lalu enter.
- Masukkan IP router2 dan subnet mask-nya. Karena IP network yg menghubungkan antara router0 dengan router2 adalah 202.1.2.0 maka ketik: ‘ip address 202.1.2.1 255.255.255.0’
- Untuk meng-apply, ketik ‘no shutdown’, enter lalu ‘exit’
- Khusus untuk setting terhadap router1 dan router2, ulangi perintah yg sama seperti diatas. Berdasarkan tabel IP berikut:
No Router | FastEthernet 0/0 | Serial 2/0 | Serial 3/0 |
Router0 | 10.1.1.2 | 202.1.1.1 | 202.1.2.1 |
Router1 | 172.16.1.2 | 202.1.1.2 | 202.1.3.2 |
Router2 | 192.168.1.2 | 202.1.2.2 | 202.1.3.1 |
- sementara untuk nilai subnet masknya, karena sama-sama kelas C maka nilainya sama yaitu 255.255.255.0.
b. Setting IP network router
Pada tahap ini sebelum dilakukan penyettingan, agar tidak terjadi kebingungan lebih baik tentukan dulu IP network masing-masing jaringan router yg terbentuk.
Misal:
- untuk jaringan yg terbentuk antara router0 dan router1 IP networknya yaitu 202.1.1.0.
- untuk jaringan yg terbentuk antara router0 dan router2 IP networknya yaitu 202.1.2.0.
- untuk jaringan yg terbentuk antara router1 dan router2 IP networknya yaitu 202.1.3.0.
setelah ditentukan, maka selanjutnya tahap penyettingan melalui jendela CLI pun menjadi tidak ribet. Dimulai pada router0, klik icon-nya lau pilih tab CLI.
- ketik ‘enable’ setelah itu ‘configure terminal’.
- Untuk masuk kedalam setting konfigurasi jaringan router, ketik ‘router rip’.
- lihat gambar lagi, router0 terhubung dengan 3 jaringan (2 dengan router, 1 dengan PC)
- pada router0, IP network yg terkoneksi dengan PC0 adalah 10.1.1.0, sedangkan IP network dengan router1 adalah 202.1.1.0 dan IP network yg terkoneksi dengan router2 adalah 202.1.2.0.
- Selanjutnya, masukkan IP-IP network yg terbentuk dalam jaringan tersebut. Dengan mengetik perintah: ’network [ip_network]’ contoh: ‘network 10.1.1.0’
- jika sudah, maka untuk keluar dari setting konfigurasi router ketik ‘exit’
- untuk setting konfigurasi jaringan pada router1 dan router2, lakukan langkah yg sama namun sesuai kan IP networknya dengan data tabel IP network berikut:
jika dilihat berdasarkan gambar1 (paling atas), maka tabel dapat dibentuk sebagai berikut:
| IP network | |||||
Router0 | Router1 | Router2 | PC0 | PC1 | PC2 | |
Router0 | - | 202.1.1.0 | 202.1.2.0 | 10.1.1.0 | - | - |
Router1 | 202.1.1.0 | - | 202.1.3.0 | - | 172.16.1.0 | - |
Router2 | 202.1.2.0 | 202.1.3.0 | - | - | - | 192.168.1.0 |
Selanjutnya adalah tes koneksi antar router. . . .