Sabtu, 26 November 2011

Setting Router untuk IP berbeda Kelas



Komponen yg dibutuhkan: 

-         1 buah Router 
-         2 buah Switch
-         6 buah End-Devices (PC)




 

Hubungkan semua komponennya menggunakan kabel ‘Straight’ sesuai gambar diatas.
  
-         dalam menghubungkan PC terhadap switch, pastikan antara urutan PCnya dan FastEthernet-nya tidak tertukar. Misal PC 1 untuk FastEthernet 0/1, PC2 untuk FastEthernet 0/2 dst.


-         Khusus untuk koneksi terhadap PC, pilih FastEthernet

-         Juga dalam menghubungkan antara Router dengan Switch. Misal FastEthernet 0/0 untuk Switch1 dan FastEthernet 0/1 untuk Switch2.


1. Setting IP terhadap PC

Tahap pertama: kelompokkan masing-masing 3 komputernya, berdasarkan subnet/kelas-nya, dan switchnya (lihat gambar). Untuk membedakan antara 3 komputer sebelah kanan dan kiri, maka 3 komputer sebelah kanan menggunakan IP kelas C (192.168.X.X) dan 3 lainnya menggunakan IP kelas B (172.16.X.X).

  1. untuk 3 PC pertama kelas C (sebelah kanan).


-         klik icon-nya, pilih tab Desktop, lalu klik IP Configuration.
-         Untuk PC1 IP-nya adalah 192.168.2.2
-         Untuk PC2 IP-nya adalah 192.168.2.3
-         Untuk PC3 IP-nya adalah 192.168.2.4
-         Karena Ipnya memiliki kelas yg sama (kelas C), maka nilai subnetnya pun sama untuk 3 komputer ini (255.255.255.0) juga Default Gatewaynya (192.168.1.100).

  1. untuk 3 PC lainnya kelas B (disebelah kiri)


-         klik icon-nya, pilih tab Desktop, lalu klik IP Configuration.
-         Untuk PC4 IP-nya adalah 172.16.1.2
-         Untuk PC5 IP-nya adalah 172.16.1.3
-         Untuk PC6 IP-nya adalah 172.16.1.4
-         Karena IPnya memiliki kelas yg sama (kelas B), maka nilai subnetnya pun sama untuk 3 komputer ini (255.255.0.0) juga Default Gatewaynya (172.16.1.100).


2. Setting Router.

-         klik icon Router, pilih CLI.


-         terdapat “Continue with configuration dialog? [yes/no]: “ lalu ketik “no” lalu enter. Dan “Press RETURN to get started!”, tekan enter lagi.

-         karena Router terparalel menjadi 2 bagian maka setting PC terhadap router pun harus dilakukan sebanyak 2 kali.

 
a.       Setting router untuk PC1, PC2 dan PC3 (sebelah kanan, IP kelas C):


-         dari tampilan CLI, ketik ‘enable’ lalu tekan enter.
-         Setelah berubah menjadi #, ketik ‘Configure Terminal’ lalu tekan enter.

-         maka selanjutnya adalah setting konfigurasi router terhadap PC1.

-         ingat susunan koneksi FastEthernet terhadap PC1! Karena akan dilakukan pada tahap ini.


-         PC1 ke Router menggunakan FastEthernet 0/0, maka pada halaman CLI ketik: ‘interface fastEthernet 0/0’.

-         Selanjutnya setting IP, ketik : ‘ip address [default gateway PC] [nilai subnet]’, contoh: ‘ip address 192.168.2.100 255.255.255.0



-         Selesailah tahap setting IP dari Router untuk PC1, ketik ‘no shutdown’ lalu ketik ‘exit’.



-         untuk memeriksa apakah koneksi berhasil, klik gambar amplop sebelah kanan, lalu klik PC1 dengan Router.
-         Lakukan perintah yg sama pada 2 PC sebelah kanan (kelas C) lainnya. Ingat, PC2 dan PC 3 menggunakan FastEthernet  yg sama yaitu 0/0.
-         Karena mempunya kelas IP yg sama, maka nilai Subnet dan Default Gateway dianggap sama.


b.      setting router untuk PC4, PC5 dan PC6 (sebelah kiri, IP kelas B)


-         dari tampilan CLI, ketik ‘enable’ lau tekan enter.
-         Setelah berubah menjadi #, ketik ‘Configure Terminal’ lalu tekan enter.

-         maka selanjutnya adalah setting konfigurasi router terhadap PC4.

-         ingat susunan koneksi FastEthernet terhadap PC4! Karena akan dilakukan pada tahap ini.


-         PC4 menggunakan FastEthernet 1/0, maka pada halaman CLI ketik: ‘interface fastEthernet 1/0’.

-         Selanjutnya setting IP, ketik : ‘ip address [default gateway PC] [nilai subnet]’, contoh: ‘ip address 172.16.1.100 255.255.0.0


-         Selesailah tahap setting IP dari Router untuk PC4, ketik ‘no shutdown’ lalu ketik ‘exit’.



-         untuk memeriksa apakah koneksi berhasil, klik gambar amplop sebelah kanan, lalu klik PC1 dengan Router.
-         Lakukan perintah yg sama pada 2 PC sebelah kanan (kelas C) lainnya. Ingat, PC2 dan PC 3 menggunakan FastEthernet yg sama yaitu 1/0.
-         Karena mempunya kelas IP yg sama, maka nilai Subnet dan Default Gateway dianggap sama.


c. Cek koneksi

langka terakhir adalah memeriksa apakah antara PC sebelah kanan (kelas C) dan sebelah kiri (kelas B) terhubung atau tidak.


 Berhasil terhubung!

  
d. Memindahkan data setting ke NVRAM

 Namun terdapat kekurangan pada setting ini yaitu data akan tersimpan di VRAM, sehingga data bersifat volatile dimana data yg tersimpan akan hilang jika arus listrik terputus.
Untuk mengantisipasinya, data setting tadi harus dipindah ke NVRAM agar meskipun arus listrik terputus data tidak akan hilang sehingga tidak perlu menyettingnya lagi.


Pada halaman CLI pada router, ketik: ‘copy running-config startup-config’, lalu tekan enter 2 kali. Maka data berhasil disalin ke NVRAM.



e. Mengganti nama pada Hostname



Untuk mengganti nama hostname dari nama asalnya ‘Router’ dapat dilakukan dengan perintah: ‘hostname [nama lain]’, contoh: ‘hostname gantinama

 

g. Menggunakan password agar terkoneksi

Dari tampilan jendela CLI pada router, ketik: ‘line vty 0 4’ lalu enter dan ketik; ’password [pass]




f. Menggunakan PC sebagai server untuk Router 

Tambahkan 1 buah PC dan hubungkan ke Router menggunakan kabel ‘console’.

Jika sudah terhubung:
-         klik icon nya,
-         lalu pilih tab ‘Desktop’
-         lalu klik terminal dan klik OK.
-         Selanjutnya tampilan CLI dari Router akan tampil pada tampilan terminal pada PC.
-         Setelah itu ketik: ‘telnet [default_gateway]’.


Maka akses router tersebut bisa dilakukan melalui PC dengan memasukkan password yg tadi telah diset.


Perintah Data Manipulation Language (DML)


 
-         sebelum meemasukkan datanya, persiapkan field-field yg dibutuhkan yaitu npm, nama, kelas dan alamat.
-         Pada tabel ini, field NPM-lah yg diset sebagai primary key.

1.     memasukkan data.

Gunakan perintah: INSERT INTO nama_tabel (nama_field) VALUES (nilai);
   


Untuk melihat apakah data2 yg tadi suda masuk ke tabel, gunakan perintah ‘SELECT * FROM nama_tabel;



2.     memperbaharui data.

Misal: yg ingin diganti adalah alamat berdasarkan nama.

Gunakan perintah: UPDATE nama_tabel SET nama_field = nilai WHERE kondisi;
  

Untuk melihat data yg telah di-update. . . . 


Hanya alamat dari nama ‘andi’,’wahyu’,’utama’,’away’ dan ‘koplak’ saja yg berubah.


3.     menghapus data.

Gunakan perintah: DELETE FROM nama_tabel WHERE kondisi;
 

Untuk melihat apakah datanya berhasil terhapus. . .


Hanya record dengan nama ‘jamblang’ dan ‘taplak’ saja yg terhapus.


  1. mengurutkan data.

Gunakan perintah: SELECT * FROM nama_tabel ORDER BY nama_field ASC atau DSC; untuk urutan dari yang lebih kecil ke yang lebih besar aatau sebaliknya.

Perintah Data Definition Language (DDL)


a. Pembuatan database.


-         pertama buat dulu databasenya
-         gunakan perintah ‘create database [nama_database];’
-         contoh: create database mahasiswa;


-         untuk melihat apakah databasenya berhasil dibuat, ketik perintah ‘show databases’.
-         Perintah ini berfungsi menampilkan seluruh database yg ada dalam komputer.


-         jika databasenya telah dibuat, maka untuk menggunakannya ketik ‘use [nama_database];

 

b. Pembuatan tabel.

-         pertama tentukan terlebih dahulu jumlah kolom dan field yg akan digunakan.
-         Untuk tabel diatas diberi nama ‘tabel_mhs’, maka perintah untuk membuatnya gunakan perintah ‘create table tabel_mhs
-         Pada tabel diatas, jumlah kolomnya adalah 3 dan field-field yg digunakan adalah NPM, nama, dan kelas.
-         Sementara untuk tipe data masing field-nya adalah:
1)     NPM bertipe varchar sebanyak 8 karakter;
2)     Nama bertipe varchar sebanyak 30 karakter;
3)     Kelas bertipe varchar sebanyak 5 karakter;
4)     Dan khusus untuk field NPM diset sebagai Primary Key.


-         untuk melihat tabel berhasil dibuat, ketik ‘show tables;
-         itu menunjukkan tabel-tabel yg ada dalam database yg sedang digunakan(database mahasiswa).


-         sementara untuk melihat bentuk tabel yg telah dibuat ketik perintah ‘desc [nama_tabel]
-         maka field-field yg ada dalam tabel akan ditampilkan termasuk field mana yg tadi diset sbg primary key.
 

c. Memodifikasi tabel.

-         selanjutnya pada tabel akan disisipkan 2 kolom tambahan, misal field yg akan dimasukkan ‘nama dosen’ dan ‘mata kuliah’


-         maka perintah yg digunakan adalah ‘alter table [nama_tabel]
-         karena kita akan menambah kolom pada tabel, maka gunakan perintah ‘add [nama_kolom_baru] [tipe_data_kolom];
-         lakukan perintah yg sama untuk field ‘nama_dosen’ dan ‘mata_kuliah’


-         sehingga jika sudah dilakukan, maka field tersebut akan masuk tabel ‘tabel_mhs’.


Koneksi jaringan wireless menggunakan DHCP dan Email




Komponen yg dibutuhkan:

-         1 buah server
 -         1 buah wireless devices
-         3 buah end-device, namun karena jaringan yg akan dibuat adalah jaringan wireless maka yg dipilih adalah laptop.


Setting pada bagian Server. Terdiri dari 4 tahap:

  1. Setting DHCP

 

-         Klik icon server, lalu pilih tab ‘Config’ lalu klik ‘DHCP’ pada jendela sebeleh kiri.
-         Aktifkan ‘service’nya menjadi ON, lalu pada Pool Name beri nama sesuai nama domain yg akan dibuat. Karena saya memakai domain ‘www.pesbuk.com’ maka PoolName-nya saya beri nama ‘pesbuk’
-         Pada bagian ‘Default Gateway’ misal diberi nilai 192.168.1.1 yg merupakan IP si server.
-         Sementara bagian ‘Start IP Address’ adalah merupakan nilai IP awal dari komputer-komputer client-nya. Maka diberi nilai misal: 192.168.1.2 dan nilai Subnet Mask-nya misal 255.255.255.0.
-         Pada bagian Maximum number of Users adalah jumlah maximal komputer client yg terhubung dalam jaringan tersebut. Misal kita beri nilai 5 dan tidak melebih jumlah client (pada gambar diatas ada 3 client).

  1. Setting DNS


Setelah bagian DHCP selesai, maka setting selanjutnya adalah bagian DNS.
1.      aktifkan DNS service-nya menjadi ON.
2.      Pada Resource Records bagian Name-nya adalah nama Domain yg akan dibuat. Maka masukkan nama domainnnya (pesbuk.com)
3.      Sementara bagian address-nya adalah IP si server yaitu 192.168.1.1. Lalu klik ‘Add’.
4.      Jadi maksud domain disini adalah sebagai alias dari IP-nya.

  1. Setting HTTP
-         aktifkan HTTP-nya menjadi ON.
-         Selanjutnya merubah skrip HTML-nya. Sesuai keinginan untuk tampilan web yg tadi dibuat.
 
  1. Setting Email
-         masukkan domainnya. Misal: pesbuk.com
-         untuk menggunakan fitur email, jumlah username dan passwordnya disesuaikan dari jumlah client-nya. Maka masing-masing username dan password yg dibutuhkan adalah 3.
Pada bagian tab ‘Desktop’, klik IP configuration, masukkan IP yg tadi dimasukkan pada saat penyettingan DHCP yaitu 192.168.1.1 dan untuk Subnet Mask-nya 255.255.255.0



Selanjutnya adalah setting pada bagian End-Devices-nya.

1. Pada tab ‘Physical’:


-         agar end-device(laptop) dapat terkoneksi secara wireless, maka kita harus harus mengganti port koneksinya dengan port koneksi khusus wireless.
-         Pertama matikan dulu switch-nya.
-         Seret bagian port lama (dengan kabel) ke bagian kanan bawah, lalu ganti dengan port khusus wireless dengan cara menseret gambarnya ke posisi port lama tadi.
-         Nyalakan kembali switchnya.

2. Pada tab Config:


-         beri nama display name-nya misal: ‘komputer 1’.
-         Aktifkan DHCPnya dengan mengklik DHCP.

3. Pada tab Desktop:



-         pilih IP configuration, maka IP si client akan otomatis diset. Tanpa perlu menyetting lagi.
 

4. Setting email pada Client:


-     pada tab Desktop pilih email.
-         masukkan nama dan alamat email, khusus untuk alamat email, formatnya adalah [username]@[domain] sehingga untuk client 1 alamatnya menjadi aa@pesbuk.com.
-         untuk username dan passwordnya, sesuaikan pada saat menyetting email pada server. Username ‘aa’ untuk client 1, bb untuk client 2 dan cc untuk client 3.
-         Lakukan langkah-langkah yg sama pada 2 komputer client lainnya.

Sementara untuk memeriksa apakah smuanya telah terhubung atau tidak maka:

  1. client mencoba mengakses server menggunakan domain tersebut.


-         klik icon client (end-device)
-         pada tab ‘desktop’, klik ‘web-browser’ lalu masukkan domainnya.
-         Jika berhasil, maka tampilan web yg tadi dibuat akan muncul.
 
  1. berkirim email antar-client


Jika kita ingin mengirim email dari client 1 ke client 2.
-         klik icon end-device pada client 1.
-         Pada tab desktop, klik email, lalu klik compose email.
-         Masukkan alamat email client 2 yaitu bb@pesbuk.com. Janagan lupa subject dan isi emailnya.
-         Jika sudah klik Send.


Untuk mengecek apakah email yg tadi dikirim berhasil diterima atau tidak.
-         klik icon client 2 sebagai penerima email.
-         Pada tab desktop, klik email, lalu klik Receive. Maka email yg tadi dikirim dari client no.1 berhasil diterima.


Mengaktifkan fitur kunci (password) agar dapat terkoneksi:

a. pada switch wireless.


-         Klik icon wireless devices(switch), dari tab config klik ‘port 1’
-         pada bagian ‘Authentication’ pilih ‘WEP’ dan masukkan password yg diinginkan.
-         Karakter pada password harus terdiri dari kombinasi huruf dan angka (hexadesimal)


b. pada client.


-         Klik icon client, dari tab config klik ‘wireless’
-         pada bagian ‘Authentication’ pilih ‘WEP’ dan masukkan password yg diinginkan.
-         Karakter pada password harus terdiri dari kombinasi huruf dan angka (hexadesimal)